Rabu, 26 Agustus 2009

RAMADHAN MENGANTAR KAUM MUSLIMIN MERAIH APAPUN TANPA BATAS

Akhirnya, pertempuran besar itu meletus juga setelah setahun lamanya kaum muslimin melakukan pengkondisian yang sangat intensif. Ya… itulah perang Badar, perang terbesar yang terjadi sepanjang sejarah umat Islam. Kaum muslimin di Madinah saat itu sudah sampai pada kondisi yang sangat tertekan, tidak ada pilihan lain kecuali berperang. Maka Allah-pun megijinkan kaum musliman untuk berjihad. Pertempuran jihad antara kebenaran dan kebatilan.
“Telah diijinkan bagi mereka yang diperangi (untuk berperang) karena mereka telah didzolimi. Dan sesungguhnya Allah Mahasanggup menolong mereka.” (Al-Hajj: 39)
Inilah makna jihad sesungguhnya, inilah makna berperang sesungguhnya. Bukan jihad yang selama ini sering disalahterapkan oleh para penganut Islam radikal yang sering disebut teroris. Saya berfikir, mereka ”para pelaku bom bunuh diri” telah keliru dalam berijtihad. Kita doakan saja, kalopun mereka ikhlas dalam melakukan ijtihad Allah akan memberikan satu pahala atasnya. Wallahu’alam.
Kaum muslimin kala itu mampu memenangkan perang badar dengan cara yang spektakuler, dimana perang tersebut menjadi pembuka besar bagi kemenangan-kemenangan selanjutnya.
Apa sebenarnya rahasia besar dibalik kemenangan perang Badar??
Perang Badar terjadi pada tahun kedua hijriah. Persiapan perang telah dilakukan setahun sebelumnya, namun perang baru terjadi saat memasuki bulan Ramadhan. Dan Ramadhan kala itu bagi kaum muslimin adalah yang pertama kalinya Allah mewajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Jadi, puncak pertarungan antara kebenaran dan kebatilan yang terjadi pada saat kaum muslimin sedang melakukan ibadah puasa. Dan kaum muslimin memperoleh kemenangan yang gemilang. Subhanallah ... Allahu Akbar...
Dalam fenomena tersebut terlihat adanya dua kemenangan yang sangat nyata bagi kaum muslimin. Pertama, Allah memenangkan kaum muslimin atas perang Badar. Kedua, ini yang merupakan kunci kemenangan pertama, kaum muslimin saat itu sedang berada di puncak keimanannya. Jiwa-jiwa mereka sedang melanglangbuana di langit keimanan dan tawakal. Jiwa-jiwa mereka sedang berada dalam puncak tertinggi hasrat kepada Allah. Mereka memiliki tekad baja yang tidak terhancurkan oleh apapun, mereka memiliki keberanian yang tak tersentuh oleh ketakutan sedikitpun, mereka rindu akan syurga yang tak mampu dikalahkan oleh fatamorgana dunia manapun. Inilah kunci semua kemenangannya.
Rahasia selanjutnya, mengapa kaum muslimin kala itu mampu memenangkan imannya? Itulah PUASA. Puasa akan mengantarkan kita pada kemenangan dan mengantarkan kita untuk meraih apapun tanpa batas. Untuk kasus lainnya, saya sarankan membaca the miracle of shaum. Temukanlah keajaiban lainnya .
Sejarah telah mencatat bahwa kaum muslimin selalu mencatat rekor kemenangan besar di bulan Ramadhan –tatkala mereka berpuasa-.
Selain perang Badar, kaum muslimin juga mampu membebaskan kota Makkah pada tahun ke-8 H, Muzaffar Quthus menaklukan pasukan Tartar dalam perang “Ain Jalu, Shalahudin Al-Ayyubi mampu mengusir pasukan Salib dalam perang Hithin, semua itu terjadi pada bulan Ramadhan. Muhammad Al-Fatih Murad sebelum merebut Konstantinopel melakukan puasa selama 3 hari berturut-turut.
Kemenangan-kemenangan tersebut terjadi karena kekuatan iman (tazkiyah an nafs). Dan rahasianya adalah PUASA. Subhanallah…
Oso oseyo Ramadhan ….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar